A. HAKIKAT KOMPETENSI
Spencer and spencer memandang bahwa kompetensi sebagai karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan/atau superior dalam suatu pekerjaan atau situasi. Dan membagi lima karakteristik kompetensi sebagai berikut:
1. Motif
2. Sifat
3. Konsep diri
4. Pengetahuan
5. Keterampilan
Mereka juga mengkategorikan kompetensi kedalam dua bagian, yaitu threshold competences dan differentiating competence.
Spencer and spencer memandang bahwa kompetensi sebagai karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan/atau superior dalam suatu pekerjaan atau situasi. Dan membagi lima karakteristik kompetensi sebagai berikut:
1. Motif
2. Sifat
3. Konsep diri
4. Pengetahuan
5. Keterampilan
Mereka juga mengkategorikan kompetensi kedalam dua bagian, yaitu threshold competences dan differentiating competence.
Cooper, dalam Sudjana mengemukakan empat kompetensi guru,yakni:
Menurut Grasser ada empat hal yang harus dikuasai guru :
- Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia
- Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya
- Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang studi yang dibinanya
- Mempunyai keterampilan teknik mengajar.
Menurut Grasser ada empat hal yang harus dikuasai guru :
- Menguasai bahan pelajaran
- Kemampuan mengdiagnosis tingkah laku siswa
- Kemampuan melaksanakan proses pengajaran
- Kemampuan mengukur hasil belajar siswa.
Sementara Nana Sudjana telah membagi kompetensi guru dalam tiga bagian yaitu:
- Kompetensi bidang kognitif
- Kompetensi bidang sikap
- Kompetensi perilaku/performance
Menurut Crow and Crow kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran meliputi hal berikut
B. PENTINGNYA DESAIN PEMBELAJARAN
Menurut Mudoffir (1990), sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berintegrasi dan berinteraksi secara fungsional yang memproses masukan menjadi pengeluaran.
Sedangkan cirri-cirinya antara lain:
C. PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN
Cunningham mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.
Definisi kedua mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber.
Definisi lain tentang perencanaan dirumuskan secara pendek, yaitu perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan.
Ketiga definisi diatas, dapat dibuat suatu rumusan baru tentang perencanaan, yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik,disertai dengan berbagai langkah antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa, dan bukan pada apa yang dipelajari siswa.
E. DASAR PERLUNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
F. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN PEMBELAJARAN
- Penguasaan subject-matter yang akan diajarkan
- Keadaan fisik dan kesehatannya
- Sifat-sifat pribadi dan kontrol emosinya
- Memahami sifat hakikat dan perkembangan manusia
- Pengetahuan dan kemampuannya untuk menerapkan prinsip-prinsip belajar
- Kepekaan dan aspirasinya terhadap perbedaan-perbedaan kebudayaan,agama dan etnis
- Minatnya terhadap perbaikan professional dan pengayaan kultural yang terus-menerus dilakukan.
B. PENTINGNYA DESAIN PEMBELAJARAN
Menurut Mudoffir (1990), sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berintegrasi dan berinteraksi secara fungsional yang memproses masukan menjadi pengeluaran.
Sedangkan cirri-cirinya antara lain:
- Ada tujuan yang ingin dicapai
- Ada fungsi-fungsi untuk mencapai tujuan
- Ada komponen yang melaksanakan fungsi-fungsi tersebut
- Ada interaksi antarkomponen
- Ada penggabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan
- Ada proses transformasi
- Ada proses balikan untuk perbaikan
- Ada daerah batasan dan lingkungan.
C. PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN
Cunningham mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan memvisualisasikan dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.
Definisi kedua mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber.
Definisi lain tentang perencanaan dirumuskan secara pendek, yaitu perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan.
Ketiga definisi diatas, dapat dibuat suatu rumusan baru tentang perencanaan, yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik,disertai dengan berbagai langkah antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa, dan bukan pada apa yang dipelajari siswa.
E. DASAR PERLUNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
- Perbaikan kualitas pembelajaran
- Pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem
- Desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seseorang belajar
- Desain pembelajaran diacukan pada siswa perorangan
- Desain pembelajaran harus diacukan pada tujuan
- Desain pembelajaran muaranya kemudahan belajaR
- Desain pembelajaran melibatkan variable pembelajaran
- Desain pembelajaran menetapkan metode untuk mencapai tujuan
F. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENDESAIN PEMBELAJARAN
- Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran
- Melakukan analisis pembelajaran
- Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik mahasiswa/siswa
- Merumuskan tujuan performansi
- Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
- Mengembangkan strategi pembelajaran
- Mengembangkan dan memilih material pembelajaran
- Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
- Merevisi bahan pembelajaran
- Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif
0 Comments