Kebutuhan peserta didik dalam mengetahui, menghayati, dan melakukan hasil pembelajaran yang bermakna sering terkendala karena masing-masing mata pelajaran memiliki proyek dan target pembelajaran tersendiri. Beban peserta didik juga semakin bertambah berat dan melelahkan karena masing-masing guru menuntut berbagai tagihan kompetensi yang harus dikerjakan secara mandiri. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan sebuah model pembelajaran inovatif berupa proyek kolaborasi antarmata pelajaran yang bisa mengurangi beban kerja peserta didik tetapi tetap mencapai tujuan pembelajaran secara keseluruhan. Proyek kolaborasi ini juga akan membawa ke arah positif dengan mengedepankan profesionalisme yang menunjang nilai sosial yang tinggi dan sesuai dengan karakter profil pelajar Pancasila yaitu: (1)beriman, bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; (2) berkebinekaan global; (3) gotong royong; (4) mandiri; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif.
Pada praktiknya, kolaborasi ini memerlukan komunikasi antar guru mata pelajaran, peserta didik, dan kebijakan sekolah untuk mendukung keterlaksanaan pembelajaran kolaborasi. Hal ini sangat menguntungkan bagi peserta didik baik dari segi waktu, pemahaman konsep, maupun menghubungkan materi antarmata pelajaran. Bagi guru, hal ini dapat menambah wawasan untuk saling mengaitkan materi dengan mata pelajaran yang lain. Keuntungan model pembelajaran kolaborasi adalah menumbuhkan kreativitas dan inovasi baik bagi guru mata pelajaran maupun siswa.
Berikut panduan pembelajaran dan penilaian proyek kolaborasi antarmatapelajaran yang bisa kalian download.
Pembelajaran dan Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmatapelajaran Pada Rumpun IPA (Link Download)
Pembelajaran dan Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmatapelajaran Pada Rumpun IPS (Link Download)
Pembelajaran dan Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmatapelajaran SMA (Link Download)
Pembelajaran dan Penilaian Proyek Kolaborasi Antarmatapelajaran IPA dan IPS (Link Download)